PENGERTIAN,
REDAKSI DAN MANFAAT NUZUL AL-QUR’AN
Diajukan
untuk memenuhi tugas mata kuliah :
ULUMUL
QUR’AN
Makalah
Dosen
pengampu:
Hj.
Lujeng Lutfiyah, M.Th.I
Oleh
:
SHOLIHUL
HUDA
FAKULTAS
TARBIYAH
PROGRAM
STUDY PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM SUNAN DRAJAT
(STAIDRA)
KRANJI
PACIRAN LAMONGAN
2012
I
KATA
PENGANTAR
Alhamdulillahi
robbil alamin, puji syukur senantiasa kami haturkan kehadirat ALLAH swt karena
berkat rahmat ,hidayah serta inayahnya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ulumul
Qur’an ini dengan tepat waktu.
Hanya
dengan rahmat dan inayahnya, kami dapat mnyelesaikan tugas makalah tentang
sebab-sebab nuzul Al-Qur-an, makalah ini di sajikan kepada mahasiswa Staidra
semester 1, supaya agar mengerti tentang sebab di turunkanya AlQur-an.
Dengan
adanya makalah ini, kami berharap semoga dapat memudahkan para teman-teman
mahasiswa dalam mempelajari ulumul Qur’an.
Demikianlah
semoga ridho Allah selalu ada pada orang-orang yang tiada henti belajar,
khususnya pada diri kita semua. amin
Kranji,28,10,2012
Tim
Penyusun
II
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL………………………………………………………I
KATA
PENGANTAR......................................................................................…….II
DAFTAR
ISI.................................................................................................……...III
BAB
I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang..........................................................................................……1
B.
Rumusan Masalah...........................................................................................1
C.
Tujuan.............................................................................................................1
BAB
II PEMBAHASAN
a. Pengertian
asbab nuzul............................................................................2
b. Macam-macam
asbab nuzul....................................................................2
c. Redaksi
asbab
nuzul................................................................................3
d. Manfaat
asbab nuzul................................................................................5
BAB
III PENUTUP
A. Kesimpulan...............................................................................................6
B. Saran........................................................................................................6
Daftar pustaka
III
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
belakang
Asbab
al-Nuzul adalah suatu peristiwa yang terjadi di zaman rasulullah saw, atau
suatu pertanyaan yang di hadapkan kepada Nabi yang berhubungan dengan ayat yang
di turunkan pada saat itu.
Al-Qur’an yang berjumlah 30 juz, berjumlah
lebih dari 6200 ayatitu telah di buktikan dengan fakta sejarah, bahwa turunya
ayat-ayat Al Qur’an tersebut ada dua macam cara, yaitu: (1) turunnya suatu ayat
di dahului dengan adannya suatu peristiwa yang ada pada saat itu, (2) turunnya
tanpa di dahului suatu peristiwa.
Asbab al-Nuzul ini berisi
tentang: pengertian sebab nuzul, macam-macam sebab nuzul, redaksi sebab-sebab
nuzul, dan manfaat sebab nuzul.
B. Rumusan
masalah
1. Apa pengertian dari Asbabun nuzul
itu ?
2. Bagaimanakah cara turunnya asbabun
nuzul itu ?
3. Apa saja macan-macam sebab nuzul ?
4. Apakah faedah (manfaat) dari
mempelajari asbabun nuzul itu ?
C. Tujuan
Makalah ini di buat agar
para mahasiswa mengetahui
1.
Mengetahui pengertian
sebab-sebab nuzul
2.
Redaksi sebab-sebab nuzul
3.
Mengetahui manfaat
sebab-sebab nuzul
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
ASBAB NUZUl
Di tinjau dari segi bahasa
yaitu bertempat.
Secara istilah yaitu di turunkannya Al-Qur’an
kepada nabi muhammad melalui malaikat jibril untuk memberi petunjuk kepada
manusia ke arah tujuan yang terang dan lurus dengan menegakkan asas kehidupan
yang di dasarkan kepada keimanan kepada allah dan rosulnya juga memberi tahukan
hal yang telah lalu, dari kejadian-kejadian sekarang, serta berita-berita yang
akan datang.
Sebagian besar Al-Qur’an itu
di turunkan untuk tujuan umum ini, tapi kerena para syahabat saat hidup bersama
rasulullah telah menyaksikan banyak
sejarah, bahkan kadang terjadi di antara mereka peristiwa khusus yang memerlukan
hukum Allah atau masih kabur bagi mereka, kemudian mereka bertanya kepada Rasul
tentang hal itu, kemudian Al-Qur’an itu turun untuk masalah itu[1].
B. macam-MACAM SEBAB NUZUL
Dari
segi jumlah sebab dan ayat yang turun, asbabun nuzul dapat dibagi kepada
ta’addud al-asbab wa al-nazil wahid ( sebab turunnya lebih dari satu dan ini
persoalan yang terkandung dalam ayat atau kelompok ayat yang turun satu ) dan
ta’addud al-nazil wa al-sabab wahid (ini persoalan yang terkandung dalam ayat
atau kelompok ayat yang turun lebih dari satu sedang sebab turunnya satu ).
sebab turun ayat disebut ta’addud karena wahid atau tunggal bila riwayatnya
hanya satu, sebaliknya apabila satu ayat atau sekelompok ayat yang turun
disebut ta’addud al-nazil.
2
Jika
ditemukan dua riwayat atau lebih tentang sebab turun ayat-ayat dan
masing-masing menyebutkan suatu sebab yang jelas dan berbeda dari yang
disebutkan lawannya, maka riwayat ini harus diteliti dan dianalisis,
permasalahannya ada empat bentuk: Pertama, salah satu dari keduanya shahih dan
lainnya tidak. Kedua, keduanya shahih akan tetapi salah satunya mempunyai
penguat ( Murajjih ) dan lainnya tidak. Ketiga, keduanya shahih dan keduanya
sama-sama tidak mempunyai penguat ( Murajjih ). Akan tetapi, keduanya dapat
diambil sekaligus. Keempat, keduanya shahih, tidak mempunyai penguat ( Murajjih
) dan tidak mungkin mengambil keduanya sekaligus.
C. REDAKSI
SEBAB NUZUL
Al-Qur’an yang berjumlah 30
juz, berjumlah lebih dari 6200 ayat itu itu telah di biktikan dengan fakta
sejarah,bahwa trunnya ayat-ayat Al-Qur’an tersebut ada 2 (dua) macam cara.
1.
Ayat-ayat yang turun dengan
di dahului sebab.
Dalam
hal ini ayat-ayat tasryi’iyyah(ayat-ayat hukum) merupakan ayat-ayat pada
umumnya mempunnyai sebab turunnya.
Contoh
ayat yang turun karna adanya suatu peristiwa ialah surat Al-baqoroh (2):221.[2]
وَلَا تَنْكِحُوا
الْمُشْرِكَاتِ حَتَّى يُؤْمِنَّ وَلَأَمَةٌ مُؤْمِنَةٌ خَيْرٌ مِنْ مُشْرِكَةٍ
وَلَوْ أَعْجَبَتْكُمْ وَلَا تُنْكِحُوا الْمُشْرِكِينَ حَتَّى يُؤْمِنُوا
وَلَعَبْدٌ مُؤْمِنٌ خَيْرٌ مِنْ مُشْرِكٍ وَلَوْ أَعْجَبَكُمْ أُولَئِكَ
يَدْعُونَ إِلَى النَّارِ وَاللَّهُ يَدْعُو إِلَى الْجَنَّةِ وَالْمَغْفِرَةِ
بِإِذْنِهِ وَيُبَيِّنُ آَيَاتِهِ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ (221)
Artinya:
“janganlah kalian kawini wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman;
sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik, walaupun
dian menarik hatimu, dan janlah kamu mengawinkan orang-orang musryik (dengan
wanita-wanita mukmin) sebelum mereka
3
musyrik,
walaupun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka,sedang allah mengajak ke
surga dan ampunan dengan izin-Nya. Dan allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada
manusianya supanya mereka mengambil pelajaran”.
Contoh
yang ke (2), trunnya ayat kana adannya suatu pertanyaan; Q:S (2):219
يَسْأَلُونَكَ
عَنِ الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ قُلْ فِيهِمَا إِثْمٌ كَبِيرٌ وَمَنَافِعُ لِلنَّاسِ
وَإِثْمُهُمَا أَكْبَرُ مِنْ نَفْعِهِمَا وَيَسْأَلُونَكَ مَاذَا يُنْفِقُونَ قُلِ
الْعَفْوَ كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمُ الْآَيَاتِ لَعَلَّكُمْ
تَتَفَكَّرُونَ (219)
Artinya:
“mereka bertannya kepadamu (Muhammad) tentang khamar dan judi. Katakanlah: “
pada keduanya itu terdapat dosa dan beberapa manfaat bagi manusia tetapi
dosannya lebih besar dari pada manfaatnya.” Dan mereka bertannya kepadamu
tentang apa yang harus di infakkan. Katakanlah,” kelebihan (dari apa yang
diperlukan).” Demikianlah allah menerangkan ayat-ayat-nya kepadamu agar kamu
memikirkan”.
Keterangan:
2.
Ayat-ayat yang turun tanpa
di dahului sebab
Ayat-ayat
semacam ini banyak terdapat di dalam Al-Qur’an dan jumlahnya lebih banyak dari
pada ayat-ayat hukum yang mempunyai asbabul nuzul.
Contohnya:
dalam surat yusuf 1—3
الر
تِلْكَ آَيَاتُ الْكِتَابِ الْمُبِينِ (1)
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ قُرْآَنًا عَرَبِيًّا لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ (2) نَحْنُ نَقُصُّ عَلَيْكَ أَحْسَنَ الْقَصَصِ
بِمَا أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ هَذَا الْقُرْآَنَ وَإِنْ كُنْتَ مِنْ قَبْلِهِ لَمِنَ
الْغَافِلِينَ (3)
Artinya:
alif lam ra, ini adalah ayat-ayat kitab (Al-Qur’an) yang jelas. Sesungguhnya
kami menurunkannya berupa Qur’an berbahasa Arab, agar kamu mengerti. Kami
menceritakan kepadamu (Muhammad) kisah paling baik dengan mewahyukan Al-Qur’an
ini kepadamu, dan sesungguhnya engkau sebelum itu termasuk orang yang tidak
mengetahui.[3]
D. MANFAAT
SEBAB NUZUL
- Memgetahui hikmah diundagkannyasuatu hukum dam perhatian syara’ terhadap kepentingan umum dalam menghadapi segala peristiwa, karna sayangnya kepada umat.
- Mengkhususkan (menbatasi) hukum yang di turunkandengan sebab yang terjadi, bila hukum itu di tanyakan dalam bentuk umum.
- Dapat menolak dugaan adanya Hasr ( pembatasan ).
- Mengetahui sebab nuzul adalah cara terbaik untuk memahami makna Al-Qur’an dan menyingkap kesamaran yang tersembunyi dalam ayat-ayat yang tidak dapat di tafsirkan tanpa mengetahui sebab nuzul-nya.
- Diketahui pula bahwa sebab turun ayat tidak pernah keluar dari hokum yang terkandung dalam ayat tersebut sekalipun datang mukhasisnya ( yang mengkhususkannya ).
- Sebab nuzul dapat menerangkan tentang siapa ayat itu di turunkan sehingga ayat tersebut tidak di terapkan kepada orang lain karena dorongan perselisihan dan permusuhan..
- Akan mempermudah orang menghafal ayat-ayat al-qur’an serta memperkuat keberadaan wahyu dalam ingatan orang yang mendengarnya jika mengetahui sebab turunnya[4].
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Jadi Al-Qur’an
diturunkan untuk memberi petunjuk kepada manusia ke arah tujuan yang terang dan
jalan yang lurus menegakkan asas kehidupan yang di dasarkan ke pada keimanan
dan risalah allah, memberi taukan hal yang telah lalu, kejadian-kejadian yang
sekarang serta berita-berita yang akan datang.
Sebagian besar Qur’an pada mulanya di
turunkan untuk tujuan di atas, tetapi kehidupan para syahabat bersama
rasulullah menyaksikan banyak sejarah dan peristwa khusus yang perlu penjelasan
hukum allah, kemudian mereka bertnya kepada rasul dan pada saat itulah
Al-Qur’an turun untuk menjelaskannya.
B. PESAN
Kita sebagai orang islam harus slalu
hati-hati dalam bertindak dan melangka dalam hukum allah, apa lagi dalam hal
Al-Qur’an yang itu ada sebab turunnya yang dengan sebab itu tafsirannya akan
berbeda. Kita harus mengetahui akan hal itu, sebagai kehujahan dalam diri kita
pada suatu saat nanti, agar kita tidak salah dalam melangka untuk pengetahuan.
DAFTAR
PUSTAKA
1. Manna’
khalil al-qattan, hal 106
2. Al-qur’an
surat Al-baqoroh dan surat yusuf
3. Ulum
Al-qur’an dan pembelajaranya. hal
4. Ilmu
tafsir mak tabah.bab nuzulul qur’an kelas 1